Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

SEISI SEMESTA

Angin, seberapa sering engkau menyampaikan rindu saban engkau bertiup ? Rindu insan pada Rabbnya, ummat terhadap Rasulnya. Rindu anak pada orang tua mereka, lalu rindu seorang musafir terhadap tanah kelahiran. Rembulan, seberapa sabar engkau menanti matahari ? Hingga beberapa waktu yang singkat kalian dipertemukan, dipagi hari ketika fajar. Matahari enggan berpendar, tapi engkau harus segera berpamitan, sudah waktunya berpisah pula. Ketika pagi dan setumpuk kesibukan manusia, mereka lupa diatas ketinggian terselenggara pertemuan dan perpisahan secara serentak. Bintang, maaf aku pernah membidikmu. Hingga engkau tersungkur seakan jatuh. Tapi aku tahu, engkau tak pernah benar-benar jatuh. Engkau tak akan jatuh semudah itu bukan ? Apalagi hanya karena tangan yang tak piawai memanah. Bintang yang penyendiri, sepi, sangat jauh dari rembulan malam itu, ia pun tak seterang yang lainnya. Hanya ku bidik, tak pernah ku lepas anak panahku hingga benar-benar merobohkan kedudukannya. Aw