Al-Ghurabaa'

Bismillah
Assalamu'alaikum ummahat

Generasi Terasing Siapakah Dia?...

Mari kita jawab dengan DALIL.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بَدَأَ اْلإِسْلاَمُ غَرِيْباً، وَسَيَعُوْدُ كَمَا بَدَأَ غَرِيْباً، فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ.

“Islam awalnya asing, dan kelak akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah bagi al-Ghurabaa' (orang-orang asing).” HR. Muslim (no. 145)

Ternyata makna al-Ghurabaa' itu sudah ditafsirkan oleh Rasulullah sendiri hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhu ketika suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan tentang makna dari al-Ghurabaa', beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أُنَاسٌ صَالِحُوْنَ فِيْ أُنَاسِ سُوْءٍ كَثِيْرٍ مَنْ يَعْصِيْهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيْعُهُمْ.

“Orang-orang yang shalih yang berada di tengah banyaknya orang-orang yang jelek, orang yang mendurhakai mereka lebih banyak daripada yang mentaati mereka.” HR. Ahmad (II/177, 222)

➡ Jadi Ghurabaa' adalah orang-orang yang shalih (yang beramal sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya) ketika banyaknya manusia yang jelek, baik dalam perkara Aqidah maupun Adab dan Akhlak mereka.

Tafsir kedua tentang Ghurabaa' Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

اَلَّذِيْنَ يُصْلِحُوْنَ عِنْدَ فَسَادِ النَّاسِ.

“Yaitu, orang-orang yang senantiasa memperbaiki (ummat) di tengah-tengah rusaknya manusia.” HR. Abu Ja’far ath-Thahawi dalam Syarah Musykilil Aatsaar (II/170 no. 689)

Dalam riwayat yang lain disebutkan:

...الَّذِيْنَ يُصْلِحُوْنَ مَا أَفْسَدَ النَّاسُ مِنْ بَعْدِي مِنْ سُنَّتِي.

“Yaitu orang-orang yang memperbaiki Sunnahku (Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) sesudah dirusak oleh manusia.” HR. At-Tirmidzi (no. 2630), beliau berkata, “Hadits ini hasan shahih.

➡ Makna Ghurabaa' yang kedua adalah orang-orang yang memperbaiki Ajaran Allah dan Rasul-Nya tatkala banyak manusia yang merusaknya.

Jadi Ghurabaa' itu bukan orang yang mengasingkan diri. Tetapi dia terasing karena dia menegakan Dienullah serta mengamalkan dan mendakwahkannya.

Jadi Ghurabaa' itu bukan orang yang menghindar dari rusaknya dan bobroknya Agama di kalangan masyarakat, tetapi dia justru menantang arus untuk membenarkan Agama di masyarakat yang makin rusak.

Dan Ghurabaa' itu yang berani meneriakan kebenaran itu adalah kebenaran, bukan yang haq menjadi samar ditengah manusia yang rusak.

Dan Ghurabaa' itu adalah mereka berani yang mengangkat senjata untuk menyerukan Hukum Alloh tegak, bukan yang diam lagi tertidur diatas kerusakan manusia yang senantiasa menyembah berhala demokrasi, sekuler, nasionalis, plularis dan paham-paham sesat serta dien yang tidak di Ridhai Oleh Pemiliki Bumi beserta isinya...!!

Wallahu'alam...
Wassalamu'alaikum
Semoga bermanfaat
Dikutip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKUNTANSI MULTINASIONAL : TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING

Perusahaan Dalam Kesulitan Keuangan

Macam-macam Kalender